paktik lintas bidang tematais komputasi dan ruangang Lingkuapnya 1.budaya informatika lewat berfikir komputasional 2.kolaborasi informatika lewat tematik 3.probem model komputasi menggunakan kalkulasi integrasik numrik 4.mengembangakan dengan menggunakan abstraksi 5.penerapan computational thinking (CT).
Praktik lintas bidang (Tematis)
adalah sebuah konsep yang mengatur proses berpikir, kepercayaan, serta prilaku karyawan/anggota yang didasarkan pada ideologi suatu organisasi
Ruang Lingkup Teknik Informatika
Secara garis besar, ruang lingkup teknik informatika bisa dikelompokkan menjadi beberapa bidang ilmu antara lain merupakan :
1. Sistem Informasi
Memberikan pengetahuan & pengertian dasar tentang konsep & kerangka sistem warta, metodologi & teknik perancangan, pengembangan, pengetesan & pemeliharaan sistem aplikasi.
2. Rekayasa Perangkat Lunak
Materi yang dipelajari pada bidang ini merupakan Analisa & Desain Obyek, Penyempurnaan Proses Rekayasa, Inspeksi Perangkat Lunak, Rekayasa Perangkat Lunak, Pemrograman Basis Data Client Server.
3. Pemrograman dan Komputasi
Memberikan pengetahuan dan kemampuan menganalisis pertarungan dalam ruang lingkup Komputasi, Komputasi Paralel, Sistem Terdistribusi, Teknologi Antar Jaringan.
4. Arsitektur & Jaringan Komputer
Materi yang dipelajari dalam bidang ini merupakan Arsitektur Komputer, Organisasi Komputer, Elektronika, Sistem Digital, Sistem Mikroprosesor, Jaringan Komputer dll.
Kolaborasi Informatika Lewat Tematik
Salah satu aspek informatika yang banyak digunakan pada kolaborasi lewat tematik berkaitan dengan struktur untuk menggambarkan bentuk relasi (graf). Graf bisa diterjemahkan sebagai salah satu sarana dalam informatika untuk menggambarkan jaringan sosial. Graf sederhana terdiri dari node (menyatakan orang) dan garis (menyatakan relasi teman).
a. Sejarah teori graf
Seorang matematikawan Swiss dinyatakan sebagai orang yang pertama kali (1736) menulis artikel ilmiah di bidang teori graf adalah Leonhard Euler. Artikel dengan judul “Seven Bridges of Königsberg” yang ditulisnya membahas permasalahan ada atau tidaknya struktur yang saat ini. Perkembangan teori graf dikenal sebagai sirkuit Euler pada graf keterhubungan daratan kota Königsberg (sekarang Kaliningrad, Russia) dan pulau kecil di tengah sungai Pregel yang dihubungkan oleh tujuh buah jembatan. Pada masa berikutnya, disiplin ilmu teori graf belum meraih perhatian besar para matematikawan penting dalam sejarah sampai kurang lebih seratus tahun kemudian, masalah pewarnaan peta diperkenalkan oleh Francis Guthrie. Pada tahun 1852, Francis Guthrie menyadari adanya empat warna berbeda yang dibutuhkan untuk mewarnai peta wilayah Britania Raya dengan setiap dua daerah bersebelahan selalu memiliki dua warna berbeda. Hingga pada awal Abad Keduapuluh, para saintis menemukan banyak manfaat dari teori graf di bidang-bidang lain seperti ilmu komputer, kimia teoretik, transportasi, dan lain-lain.
Mengamati
Amatilah komponen-komponen penyusun teori graf yang ada di lingkungan sekolah kalian! Tulis hasil pengamatan kalian di buku tugas!
b. Perkembangan teori graf
Berbagai bentuk struktur dapat direpresentasikan dengan graf, dan berbagai jenis masalah dapat diselesaikan dengan bantuan graf. Teori graf atau teori grafik dalam matematika dan ilmu komputer adalah cabang kajian yang mempelajari sifat-sifat graf (grafik) dan hal ini ini tidak sama dengan grafika. Pengertian graf secara informal adalah himpunan benda-benda yang disebut simpul (vertex atau node) yang terhubung oleh sisi (edge) atau busur (arc). Biasanya graf digambarkan sebagai kumpulan titik-titik (melambangkan simpul) yang dihubungkan oleh garis-garis (melambangkan sisi) atau garis berpanah (melambangkan busur). Suatu sisi dapat menghubungkan suatu simpul dengan simpul sejenis yang disebut gelang (loop). Misalnya jaringan pertemanan Facebook yang bisa direpresentasikan dengan graf, berupa simpul-simpul yang mereprentasikan para pengguna Facebook dan ada sisi antarpengguna jika dan hanya jika mereka berteman.
Perkembangan algoritme untuk menangani graf akan berdampak besar bagi ilmu komputer. Sebuah struktur graf bisa dikembangkan dengan memberi bobot pada tiap sisi. Graf berbobot dapat digunakan untuk melambangkan banyak konsep berbeda. Misalnya sebuah graf melambangkan jaringan jalan maka bobotnya bisa berarti panjang jalan maupun batas kecepatan tertinggi pada jalan tertentu. Ekstensi lain pada graf adalah dengan membuat sisinya berarah, yang secara teknis disebut graf berarah atau digraf (directed graph). Digraf dengan sisi berbobot disebut jaringan. Jaringan banyak digunakan pada cabang praktis teori graf yaitu analisis jaringan. Perlu dicatat bahwa pada analisis jaringan, definisi kata “jaringan” bisa berbeda, dan sering berarti graf sederhana (tanpa bobot dan arah).
c. Implementasi teori graf
Metode otomatis pada program komputer bertujuan untuk menganalisis relasi (graf) dalam menganalisis jaringan sosial. Metode analisis graf bermanfaat dalam aplikasi GPS, di mana persimpangan jalan diwakili oleh node dan jalur-jalur yang bersesuaian dengan edge. Program komputer untuk menganalisis graf dapat dipakai untuk mencari jalan terpendek antara dua tempat. Contoh paling mudah dapat dilihat ketika seseorang mengunggah foto pribadi ke internet, maka harus berpikir hati-hati tentang siapa saja yang mungkin melihat gambar. Karena sangat sulit untuk mengontrol siapa saja yang bisa melihat gambar, maka langkah terbaik adalah tidak pernah meng- upload gambar ke internet kecuali gambar yang dapat untuk konsumsi publik, di stasiun bus lokal, atau sekolah
Problema Model Komputasi menggunakan Kalkulasi Integrasi Numerik
Integrasi numerik merupakan suatu metode untuk menghitung luasan di bawah suatu fungsi pada grafik pada selang (jeda) yang diberikan, misalnya selang waktu. Jika suatu benda memiliki bentuk tetap dan telah diketahui secara massal misalnya segitiga, trapesium, bujur sangkar dan lain sebagainya akan dengan mudah untuk menghitung luas benda tersebut.
Berpikir komputasional (Computational Thinking) adalah metode menyelesaikan persoalan dengan menerapkan teknik ilmu komputer (informatika). Tantangan bebras menyajikan soal-soal yang mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan kritis dalam menyelesaikan persoalan dengan menerapkan konsep-konsep berpikir komputasional
Computational Thinking adalah suatu metode penyeleseaian masalah yang memakai pendekatan pola pikir seorang software engineer. Computational lebih menekankan kepada kita untuk berpikir memecahkan masalah dengan logika kita. Computational thinking juga biasanya digunakan untuk mengembangkan suatu program, namun ternyata dapat juga diterapkan untuk pemecahan masalah kita sehari-hari
Nah dalam computational thinking ini terdapat metode abstraksi. Metode abstraksi ini adalah suatu metode dimana Melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang menghasilkan pola, tren dan keteraturan tersebut. Misalnya kita dapat mengelompokkan suatu masalah menjadi suatu pola tertentu seperti kita mengelompokkan file-file kita yang ada pada windows explorer.
Computational Thinking (CT) adalah sebuah metode pemecahan masalah dengan mengaplikasikan/melibatkan teknik yang digunakan oleh software engineer dalam menulis program. CT memang memiliki peran penting dalam pengembangan aplikasi komputer, namun CT juga dapat digunakan untuk mendukung pemecahan masalah disemua disiplin ilmu, termasuk humaniora, matematika dan ilmu pengetahuan. Computational Thinking melatih otak untuk terbiasa berfikir secara logis, terstruktur dan kreatif. Salah satu elemen dari Computational Thinking adalah abstraksi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) abstraksi merupakan proses atau perbuatan pemisahan. Dalam Computational Thinking (CT) atau berpikir komputasi abstraksi merupakan salah satu metode berpikir yang dipakai programmer ketika menulis program. Metodenya ini berupa melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang menghasilkan pola, tren dan keteraturan tersebut. Metode ini juga membutuhkan kemampuan menyaring informasi yang tidak dibutuhkan, memilah informasi yang kompleks menjadi lebih sederhana dan membuat informasi lebih bersifat general sehingga memudahkan kita untuk menjelaskan suatu ide. Contohnya dalam menentukan posisi di bumi dapat digeneralisasi dengan menggunakan titik koordinat bujur dan lintang.
Dalam mengabstraksi data, kemampuan kita untuk menginterpretasikan suatu data dengan konteks masalahnya sangat dibutuhkan. Contohnya bila kita disuruh untuk menggambar seekor kucing, dalam pengenalan pola kita melihat masalah karena harus menggambar serangkaian kucing. Lalu kita mencatat bahwa semua kucing memiliki karakteristik umum, yang umum terjadi pada semua kucing, misalnya mata, ekor, bulu, keinginan ikan dan kemampuan untuk membuat suara mengi. Selain itu, setiap kucing memiliki ciri khas, seperti bulu hitam, ekor panjang, mata hijau, cinta salmon, dan nyaring keras. Rincian ini dikenal sebagai spesifik.
Untuk menggambar kucing dasar, kita perlu tahu bahwa ia memiliki ekor, bulu dan mata. Karakteristik ini relevan. Kita tidak perlu tahu apa suara kucing yang dibuat atau yang disukai ikan. Karakteristik ini tidak relevan dan bisa disaring. Kita perlu tahu bahwa kucing memiliki ekor, bulu dan mata, tapi kita tidak perlu tahu ukuran dan warnanya. Spesifik ini bisa disaring. Dari karakteristik umum yang kita miliki (ekor, bulu, mata) kita bisa membangun ide dasar seekor kucing, yaitu seperti apa kucing pada dasarnya. Begitu kita tahu seperti apa seekor kucing kita bisa menggambarkan kucing dasar.C
Computationalthinking (CT) adalah terminology yang sekarang ini digunakan untuk merujuk pada ide dan konsep dalam penerapan berbagai bidang computer science (CS) atau Teknik informatika. Computational thinking adalah sebuah proses pemikiran, yang terlepas dari teknologi.
Komentar
Posting Komentar